Sabtu, 28 Mei 2011

JENIS DAN PERKEMBANGAAN SCANNER

SCANNER
Scanner adalah peralatan elektronik yang berfungsi hampir menyamai dengan mesin fotokopi.
mesin fotokopy hasilnya dapat langsung dilihat pata kertas tetapi scanner hasilnya  ditampilkan pada layar monitor komputer dahulu kemudian baru dapat dirubah dan dimodifikasi sehingga tampilan dan hasilnya menjadi bagus dan kemudian dapat disimpan sebagai file text,dokumen dan gambar.
Perkembangan scanner berawal pada tahun 1975, ketika Ray Kurzweil dan timnya menciptakan Kurzweil Reading Machine beserta software Omni-Font OCR (Optical Character Recognation) Technology. Software ini berfungsi mengenali teks yang ada dalam objek scan dan menerjemahkannya menjadi data teks.
Dari situlah, teknologi scanner berawal dan terus berkembang sampai saat ini. Dan kini, scanner sudah dapat digunakan untuk men-scan objek tiga dimensi dan film negatif.
Bentuk dan ukuran scanner bermacam-macam, ada yang besarnya seukuran dengan kertas folio ada juga yang seukuran postcard, bahkan yang terbaru, berbentuk pena yang baru diluncurkan oleh perusahaan WizCom Technologies Inc. Scanner berukuran pena tersebut bisa menyimpan hingga 1.000 halaman teks cetak dan kemudian mentransfernya ke sebuah komputer pribadi (PC). Scanner berukuran pena tersebut dinamakan Quicklink. Pena scanner itu berukuran panjang enam inci dan beratnya sekitar tiga ons. Scanner tersebut menurut WizCom dapat melakukan pekerjaannya secara acak lebih cepat dari scanner yang berbentuk datar.
Data yang telah diambil dengan scanner itu, bisa dimasukkan secara langsung ke semua aplikasi komputer yang mengenali teks ASCII.
Pada saat ini banyak sekali scanner yang beredar di dunia dengan berbagai merk, Di antaranya scanner keluaran dari Canon, Hewlett Packard ( HP ), EPSON, UMAX dan masih banyak lagi.
Perbedaan tiap scanner dari berbagai merk terletak pada pemakaian teknologi dan resolusinya. Pemakaian teknologi misalnya penggunaan tombol-tombol digital dan teknik pencahayaan.

Komponen – komponen Utama Scanner dari scanner adalah :

1.Charge-coupled device (CCD) array kumpulan dioda kecil yang mempunyai sensitifitas terhadap cahaya. Yang mengubah cahaya photon ke electron (tenaga elektrikal) berfungsi sebagai sensor.
2. Stepper motor
3. Stabilizer bar
4.Mirrors
5.Scan head
6.Glass plate
7.Lamp
8.Lens
9.Cover
10Filters
11Belt
12Power supply
13Interface port(s)
14Control circuitry

Komponen inti dari scanner adalah CCD. Perangkat ini dalam konsep teknologi adalah penangkap gambar atau citra. CCD terdiri dari diode yang peka cahaya yang mengubah photon (cahaya) menjadi electron (muatan listrik). Diode-diode ini disebut dengan photosites. Pada nutshell tiap photosites sensitive pada cahaya—makin terang cahaya yang menerpa photosites, makin besar muatan listrik yang terkumpul dalam site.

Berkas cahaya menerpa photosite dan menciptakan electron.

Gambar dari dokumen yang discan mencapai CCD melalui serangkaian cermin, filter dan lensa. Konfigurasi secara tepat dari komponen ini tergantung pada model scanner, tetapi pada dasarnya sama saja.

CARA BEKERJA SCANNER

1. Setelah dokumen diletakkan dan menekan tombol mouse untuk memulai scanning maka komputer menggerakkan pengendali kecepatan pada mesin scanner. Mesin yang terletak dalam scanner tersebut mengendalikan proses pengiriman ke unit scanning. scanner telah diinstruksikan untuk memulai scanner dengan menggerakkan motor penggerak secara perlahan melintasi dokumen, yang terjadi adalah :
Penekanan tombol mouse dari

2.Saat kepala scannere bergerak, lampu akan hidup dan cahayanya memantulkan pola/gambar yang didokumen ke kaca / cermin.
3. Kaca/cermin terakhir akan memantulkan pola/gambar yang diterima ke lensa.
4. Kemudian lensa akan meneruskannya ke CCD array (Sensor)
Cara kerja Scanner :
Kemudian unit scanning menempatkan proses pengiiman ke tempat atau jalur yang sesuai untuk langsung memulai scanning.
Nyala lampu yang terlihat pada Scanner menandakan bahwa kegiatan scanning sudah mulai dilakukan.
Setelah nyala lampu sudah tidak ada, berarti proses scan sudah selesai dan hasilnya dapat dilihat pada layar monitor.
Apabila hasil atau tampilan teks / gambar ingin dirubah, kita dapat merubahnya dengan menggunakan software-software aplikasi yang ada. Misalnya dengan photoshop, Adobe dan lain- lain. pot scanned.
Ada dua macam perbedaan scanner dalam memeriksa gambar yang berwarna yaitu :
Scanner yang hanya bisa satu kali meng-scan warna dan menyimpan semua warna pada saat itu saja.
Scanner yang langsung bisa tiga kali digunakan untuk menyimpan beberapa warna. Warna-warna tersebut adalah merah, hijau dan biru.
Scaner yang disebut pertama lebih cepat dibandingkan dengan yang kedua, tetapi menjadi kurang bagus jika digunakan untuk reproduksi warna. Kebanyakan scanner dijalankan pada 1-bit (binary digit / angka biner), 8-bit (256 warna), dan 24 bit (lebih dari 16 juta warna). Nah, bila kita membutuhkan hasil yang sangat baik maka dianjurtkan menggunakan scanner dengan bit yang besar agar resolusi warna lebih banyak dan bagus.
Alat Bantu Pemindai
Bentuk dan ukuran scanner bermacam-macam, ada yang besarnya seukuran dengan kertas folio ada juga yang seukuran postcard, bahkan yang terbaru, berbentuk pena yang baru diluncurkan oleh perusahaan WizCom Technologies Inc. Scanner berukuran pena tersebut bisa menyimpan hingga 1.000 halaman teks cetak dan kemudian mentransfernya ke sebuah komputer pribadi (PC). Scanner berukuran pena tersebut dinamakan Quicklink. Pena scanner itu berukuran panjang enam inci dan beratnya sekitar tiga ons. Scanner tersebut menurut WizCom dapat melakukan pekerjaannya secara acak lebih cepat dari scanner yang berbentuk datar.
Data yang telah diambil dengan scanner itu, bisa dimasukkan secara langsung ke semua aplikasi komputer yang mengenali teks ASCII.
Pada saat ini banyak sekali scanner yang beredar di dunia dengan berbagai merk pula, Di antaranya scanner keluaran dari Canon, Hewlett Packard (HP), EPSON, UMAX dan masih banyak lagi.

Perbedaan tiap scanner dari berbagai merk terletak pada pemakaian teknologi dan resolusinya. Pemakaian teknologi misalnya penggunaan tombol-tombol digital dan teknik pencahayaan.

Ada juga scanner sheet-fed yang mirip flatbed, bedanya pada sheet-fed dokumen yang di-scan bergerak sementara scan head-nya diam. Sheet-fed scanner mirip dengan printer portable.

Handheld scanners menggunakan teknologi dasar yang sama dengan flatbed scanner, tetapi tergantung pada user untuk menggerakkan sebagai ganti dari belt yang digerakkan motor. Scanner jenis ini mutu gambarnya jelek, tetapi cukup berguna untuk teks.
Drum scanners digunakan oleh industri percetakan untuk menghasilkan gambar yang sangat detil. Teknologi yang dipakai adalah photomultiplier tube (PMT). Pada PMT, dokumen yang di-scan dipasang pada gelas silinder. Pada bagian tengah silinder ada sensor yang memecah cahaya yang dipantulkan dari dokumen menjadi tiga berkas cahaya. Tiap berkas kemudian di kirim ke sensor warna pada tabung photomultiplier tube dan pada tempat itu berkas cahaya diubah menjadi sinyal elektrik